Sumber
Foto : hellosehat.com
Kamu
pasti pernah mengalami hal ini, dimana Dokter meresepkan antibiotik untuk
mengobati penyakit kamu dengan pesan “Harus Dihabiskan!”. Namun, baru 1-2 hari
minum antibiotik, kamu sudah langsung merasa sehat. Padahal, antibiotik yang
sudah di resepkan oleh dokter belum habis.
Kamu
mungkin pernah mendengar anjuran bahwa minum antibiotik harus sampai habis.
Bahkan jika Kamu sudah sehat, antibiotik yang tersisa tetap harus diminum terus
sampai habis. Memangnya, apa yang akan terjadi kalau antibiotik tidak
dihabiskan?
Berikut
beberapa pertanyaan beserta ulasannya untuk kamu yang sering tidak menghabiskan
Antibiotik :
Apa bedanya obat Antibiotik dengan
obat lainnya?
Antibiotik
berfungsi untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Cara
kerja antibiotik adalah dengan membunuh atau menghambat proses pertumbuhan
organisme kecil yang berbahaya dalam tubuh, seperti bakteri. Penyakit yang
disebabkan oleh bakteri seperti sipilis, sinusitis, dan radang tenggorokan
biasanya bisa dilawan dengan antibiotik.
Oleh
sebab itu, jika kamu menderita penyakit tertentu, penting untuk mencari tahu
apakah penyebabnya infeksi bakteri atau infeksi virus, karena, kamu hanya boleh
minum antibiotik jika penyakit kamu disebabkan oleh bakteri.
Kalau sudah sembuh, Apakah
Antibiotik tetap harus dihabiskan?
Penggunaan
antibiotik yang tepat akan efektif menghentikan infeksi dan mempercepat
penyembuhan. Jadi, kamu harus benar-benar memerhatikan pesan dokter ketika kamu
diberi obat antibiotik. Tergantung pada gejala dan tanda-tanda yang muncul,
antibiotik biasanya diresepkan untuk penggunaan 5-14 hari.
Jika
kamu berhenti minum antibiotik sebelum waktu yang ditetapkan oleh dokter, Badan
Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa kamu berisiko mengalami resistensi
Antibiotik. Hal ini bisa terjadi karena meskipun gejala penyakit yang kamu
alami sudah berkurang atau hilang, mungkin saja bakteri yang bersarang dalam
tubuh belum mati seluruhnya. Bakteri yang masih tersisa dalam tubuh akan
mengalami mutasi.
Mutasi
ini akan mengakibatkan bakteri tersebut kebal terhadap antibiotik tertentu.
Maka ketika kamu diserang infeksi bakteri lagi di kemudian hari, obat
antibiotik yang diresepkan dokter mungkin tak akan mempan lagi untuk mengobati
penyakit kamu.
Kenapa Resistensi Antibiotik bisa
berakibat Fatal?
Resistensi
antibiotik bukanlah hal sepele. Ini karena jika kamu sudah kebal terhadap
antibiotik tertentu, tidak banyak jenis antibiotik yang tersedia sebagai
pengganti untuk menyembuhkan penyakit kamu. sangat sulit untuk menentukan
apakah kamu termasuk orang yang berisiko tinggi mengalami resistensi atibiotik
atau tidak. Maka, untuk menghindari risiko ini sebaiknya kamu tetap minum
antibiotik sampai habis, sesuai anjuran dokter.
Apakah Antibiotik bisa di Beli di
Apotek tanpa resep Dokter?
Antibiotik
yang merupakan golongan obat Keras dan dapat menyebabkan resistensi sehingga
untuk dapat memperoleh antibiotik harus menggunakan resep Dokter dan
pemakaiannya harus pula sesuai anjuran dokter. Hal ini juga telah disampaikan
oleh Menteri Kesehatan, bu Nilla F. Moeloek yang menghimbau masyarakat agar
tidak sembarangan membeli obat, terutama antibiotik tanpa resep Dokter. Di
lansir dari suara.com, “Saya meminta masyarakat jangan minum obat sembarangan.
Itu ada aturannya. Jadi kalau Antibiotik, harus dengan Resep Dokter” jelas Bu
Nilla dalam satu kesempatan.
Dengan
demikian harapannya masyarakat dapat lebih mewaspadai dan lebih memperhatikan
aturan dari pemakaian antibiotik sehingga tidak terjadi resistensi bakteri.
Sumber
: hellosehat.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar