Sabtu, 06 Januari 2018

Tanya Jawab Bahaya Bila Tak Menghabiskan Antibiotik

Sumber Foto : hellosehat.com



Kamu pasti pernah mengalami hal ini, dimana Dokter meresepkan antibiotik untuk mengobati penyakit kamu dengan pesan “Harus Dihabiskan!”. Namun, baru 1-2 hari minum antibiotik, kamu sudah langsung merasa sehat. Padahal, antibiotik yang sudah di resepkan oleh dokter belum habis.
Kamu mungkin pernah mendengar anjuran bahwa minum antibiotik harus sampai habis. Bahkan jika Kamu sudah sehat, antibiotik yang tersisa tetap harus diminum terus sampai habis. Memangnya, apa yang akan terjadi kalau antibiotik tidak dihabiskan?
Berikut beberapa pertanyaan beserta ulasannya untuk kamu yang sering tidak menghabiskan Antibiotik :
Apa bedanya obat Antibiotik dengan obat lainnya?
Antibiotik berfungsi untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Cara kerja antibiotik adalah dengan membunuh atau menghambat proses pertumbuhan organisme kecil yang berbahaya dalam tubuh, seperti bakteri. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri seperti sipilis, sinusitis, dan radang tenggorokan biasanya bisa dilawan dengan antibiotik.
Oleh sebab itu, jika kamu menderita penyakit tertentu, penting untuk mencari tahu apakah penyebabnya infeksi bakteri atau infeksi virus, karena, kamu hanya boleh minum antibiotik jika penyakit kamu disebabkan oleh bakteri.
Kalau sudah sembuh, Apakah Antibiotik tetap harus dihabiskan?
Penggunaan antibiotik yang tepat akan efektif menghentikan infeksi dan mempercepat penyembuhan. Jadi, kamu harus benar-benar memerhatikan pesan dokter ketika kamu diberi obat antibiotik. Tergantung pada gejala dan tanda-tanda yang muncul, antibiotik biasanya diresepkan untuk penggunaan 5-14 hari.
Jika kamu berhenti minum antibiotik sebelum waktu yang ditetapkan oleh dokter, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan bahwa kamu berisiko mengalami resistensi Antibiotik. Hal ini bisa terjadi karena meskipun gejala penyakit yang kamu alami sudah berkurang atau hilang, mungkin saja bakteri yang bersarang dalam tubuh belum mati seluruhnya. Bakteri yang masih tersisa dalam tubuh akan mengalami mutasi.
Mutasi ini akan mengakibatkan bakteri tersebut kebal terhadap antibiotik tertentu. Maka ketika kamu diserang infeksi bakteri lagi di kemudian hari, obat antibiotik yang diresepkan dokter mungkin tak akan mempan lagi untuk mengobati penyakit kamu.
Kenapa Resistensi Antibiotik bisa berakibat Fatal?
Resistensi antibiotik bukanlah hal sepele. Ini karena jika kamu sudah kebal terhadap antibiotik tertentu, tidak banyak jenis antibiotik yang tersedia sebagai pengganti untuk menyembuhkan penyakit kamu. sangat sulit untuk menentukan apakah kamu termasuk orang yang berisiko tinggi mengalami resistensi atibiotik atau tidak. Maka, untuk menghindari risiko ini sebaiknya kamu tetap minum antibiotik sampai habis, sesuai anjuran dokter.
Apakah Antibiotik bisa di Beli di Apotek tanpa resep Dokter?
Antibiotik yang merupakan golongan obat Keras dan dapat menyebabkan resistensi sehingga untuk dapat memperoleh antibiotik harus menggunakan resep Dokter dan pemakaiannya harus pula sesuai anjuran dokter. Hal ini juga telah disampaikan oleh Menteri Kesehatan, bu Nilla F. Moeloek yang menghimbau masyarakat agar tidak sembarangan membeli obat, terutama antibiotik tanpa resep Dokter. Di lansir dari suara.com, “Saya meminta masyarakat jangan minum obat sembarangan. Itu ada aturannya. Jadi kalau Antibiotik, harus dengan Resep Dokter” jelas Bu Nilla dalam satu kesempatan.
Dengan demikian harapannya masyarakat dapat lebih mewaspadai dan lebih memperhatikan aturan dari pemakaian antibiotik sehingga tidak terjadi resistensi bakteri.

Sumber : hellosehat.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar