Jumat, 25 Maret 2016

Sebait harapan pada GMT Bersama #WonderfulEclipse



9 Maret 2016, Indonesia menjadi pusat perhatian Dunia, karena beberapa bagian di Indonesia menjadi jalan utama bagi fenomena langka yaitu Gerhana Matahari Total (GMT). GMT di Indonesia hanya bisa terjadi 33 tahun sekali, terakhir pada tahun 1983 dan akan di jumpai lagi pada tahun 2049. GMT memanglah menjadi sebuah peristiwa alam yang begitu menakjubkan, apalagi pada tahun ini GMT akan terlihat jelas di langit Indonesia sehingga membuat para penduduk pribumi sangatlah antusias untuk langsung menyaksikan peristiwa langka tersebut. Fenomena yang sangat jarang terjadi tersebut juga menyeret ratu Thailand yang dengan sengaja datang ke tanah Ternate hanya untuk melihat secara langsung GMT tersebut. Hal itu berarti, bahwa GMT akan menjadi sebuah objek wisata baru bagi Indonesia untuk menarik wisatawan asing, sekaligus juga dapat dimanfaatkan untuk memperkenalkan daerah-daerah Indonesia yang masih belum banyak di ketahui wisatawan asing namun menjadi jalur dari penampakan GMT seperti daerah Pangkalan bun, Ternate, Palu atau daerah yang lain.
Namun sangat disayangkan karena daerah Semarang bukan termasuk dari jalur GMT tersebut, sehingga menimbulkan sedikit rasa kekecewaan yang mendalam. Saya yang merupakan mahasiswa aktif di wilayah Semarang, lagi-lagi hanya bisa melihat dalam bentuk media, yaitu pada siaran televisi. Hampir semua saluran televisi memberitakan tentang fenomena alam tersebut, takjub dan terpukau itulah yang bisa saya rasakan. Saya ingat, waktu kecil saat masih di bangku sekolah dasar saat pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) guru saya menceritakan tentang keindahan GMT tersebut, para siswa termasuk saya dibuatnya berhalusinasi tentang GMT. Ketika saya tahu bahwa pada 9 maret 2016 nanti akan ada GMT saya sangat antusias meski Semarang bukan salah satu wilayah yang terpilih menjadi jalannya GMT namun saya tetap bisa merasakan euphoria dari fenomena langka tersebut. Saya yang beragama Islam, maka saya langsung sholat gerhana, sholat gerhana memanglah sholat sunnah namun menurut orang tua saya saat GMT adalah saat dimana wafatnya nabi Ibrahim sehingga dengan sholat gerhana itu menandakan bahwa kita umat muslim mengenang wafatnya bapak para Nabi tersebut.
Sebuah rasa penyesalan mulai timbul dalam hati ketika saya mencoba melihat dari televisi fenomena tersebut yang hanya terjadi 33 tahun sekali dan hanya beberapa menit saja. Penyelasan tersebut datang karena saya tidak bisa merasakan atmosfer seperti yang dirasakan oleh masyarakat yang dapat menyaksikan keagungan Tuhan tersebut secara langsung. Ada yang mengatakan Subhanallah… Puji bagi Tuhan… dan lain-lain, getaran-getaran itu yang tidak bisa saya rasakan. Saya memiliki kenalan mahasiswa di Palu dan di Palembang, mereka mengirimkan saya sebuah video amatir detik-detik terjadinya GMT. Saya yang hanya menyaksikan melalui video amatir tersebut langsung merinding mendengar teriakan dari para warga, berteriak histeris, dan teriakan tersebut bertambah keras ketika gerhana matahari terjadi secara sempurna dan membuat langit menjadi gelap, saya menangis melihatnya begitu luar biasa langit yang cerah seketika berubah seperti langit malam begitu gelap, sungguh luar biasa dan begitu indah GMT tersebut. Kesedihan saya sedikit terobati dengan video amatir tersebut dan saya sangat mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman saya yang telah mengirimkan video amatir tersebut. 2016 ini saya tepat usia 20 tahun, maka apabila gerhana terjadi kembali lagi pada tahun 2049 usia saya sekitar 53 tahun, dan Pada 2049 menurut peneliti Lapan (lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) Rhorom Priyatikanto, yang saya peroleh langsung dari website resmi lapan menerangkan bahwa akan ada peristiwa istimewa lainnya, yaitu gerhana hibrida. “Artinya gerhana total terjadi berbarengan dengan gerhana cincin,” terang Rhorom. Harapan besar saya adalah semoga pada fenomena langka tersebut saya masih di beri kesempatan untuk menyaksikannya secara langsung agar tidak ada lagi rasa kesedihan, kekecewaan, penyesalan ataupun rasa penasaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar