Jumat, 19 Agustus 2016

Semua berawal dari Mimpi



Menjadi seorang Sekretaris Jenderal bukanlah hal yang mudah. Berada di garda terdepan sebuah organisasi besar layaknya ISMAFARSI harus memiliki kesiapan yang baik di setiap aspeknya. Berlandaskan mimpi membawa mahasiswa farmasi menuju lebih baik, menyuarakan segala aspirasi mahasiswa farmasi untuk profesi, serta mengimplementasikan 9 stars pharmacist, saya Denny Fahmi Prasetya mendonasikan waktu pemikiran serta finansial untuk ISMAFARSI HEBAT!!!

Melalui proses yang panjang, sarat akan emosi serta menguras air mata. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua Lembaga Eksekutif Mahasiswa Farmasi yang telah hadir dalam MUNAS XVI ISMAFARSI di Badan Pelatihan Kesehatan dengan tuan rumah Universitas Tadulako yang diselenggarakan sejak 05-08-2016 sampai 11-08-2016

Tanggal 10 Agustus menjadi hari bersejarah dimana seluruh Lembaga Eksekutif Mahasiswa telah memberikan suara untuk menentukan Siapa Sekjen ISMAFARSI untuk 2 tahun kedepan. 38 suara LEM yang diberikan kepada saya dan 15 suara LEM untuk kandidat no. 1 sekaligus sahabat saya dalam bertukar pikiran Robert Daniswara, menjadikan saya sebagai Sekjen terpilih. Dan pada pukul 18.01 WITA di hari yang sama, saya di Lantik. Prosesi pengambilan sumpah hingga perpindah tanganan jabatan saya lakukakan dengan khidmat.

Ada sebuah rasa optimis dan penuh kepercayaan yang disalurkan oleh Kakanda Ridho M. Sakti saat menjabat tangan saya, genggaman erat yang penuh arti yang bisa saya artikan bahwa ada harapan penuh kepada saya dalam menahkodai ISMAFARSI selama 2 tahun kedepan.
Saya mengucapkan terima kasih kepada :
      1.      Keluarga tercinta saya yang selalu percaya dengan apapun pilihan yang saya ambil
      2.      Ratna Kurniasih dan Julius Fajar A.S selaku promotor yang telah menjadi mentor saya beberapa   bulan ke belakang
     3.      Sahabat sekaligus keluarga saya di Indonesian Pharmaceutical Leadership Forum untuk dukungan kalian serta tidak lelah dalam mengingatkan untuk selalu berdoa
      4.      Kakak-kakak dari Himpunan saya serta kakak-kakak BP/BPH demisioner yang telah memberikan arahan
      5.      Serta tak lupa kepada seluruh Lembaga Eksekutif Mahasiswa yang telah percaya kepada saya

Saya sangat mengharapkan kepada seluruh rekan-rekan LEM untuk selalu berada di sisi saya untuk maju bersama. Karena saya yakin keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai tujuan bukan semata-mata keberhasilan seorang pemimpin, tapi adalah keberhasilan seluruh elemen di dalamnya.
Kabinet Luar Biasa secara struktural mereka memang telah terganti, tapi semangat serta karyanya begitu nyata dan abadi dalam benak mahasiswa farmasi Indonesia. Maka, izinkanlah kami yang “katanya” pejuang Hebat meneruskan perjuangan kakak-kakak yang begitu Luar Biasa untuk menuju pada ISMAFARSI HEBAT.

Kabinet ISMAFARSI Hebat, akan lahir dan mulai meneruskan perjuangan. Hebat, karena kita berani untuk bangkit dari luka. Hebat, karena dalam pundak kita menopang tanggung jawab seluruh mahasiswa farmasi Indonesia.

“Banyak Orang Bicara tentang Mimpi,
Tapi Tak Banyak Orang Hebat yang Berani Bicara tentang Aksi “
MARI BERAKSI BERSAMA, UNTUK AKSI NYATA
MENUJU, LANGKAH CERDAS ISMAFARSI HEBAT!!!

Minggu, 01 Mei 2016

FAJAR di Pledokan



Dalam pelaksanaan tugas Follow Up IPLF 2016 mengenai pengabdian non profesi, tepat tanggal 1 Mei telah dilaksanakan kegiatan Farmasi Mengajar (FAJAR) di sebuah desa kecil nan indah yang bernama Desa Pledokan, Kec. Sumowono, Semarang. Kegiatan tersebut merupakan gagasan dari alumni IPLF 2016 yang kemudian ditularkan kepada alumni LK II ISMAFARSI dari 4 LEM  anggota ISMAFARSI wilayah Joglosepur khususnya distrik Semarang yaitu UNISSULA, UNWAHAS, STIFAR Semarang, serta STIKES Ngudi Waluyo Ungaran dengan total volunteer yaitu 13 orang.
Kegiatan Farmasi Mengajar (FAJAR) yang dilaksanakan di desa Pledokan tersebut mendapat respon positif oleh warga setempat, salah satunya kang Walji yang merupakan salah satu pemeran dalam film “Merah Putih” yang sekaligus pemilik sanggar baca “Uplik”. kegiatan FAJAR ini juga bekerjasama dengan komunitas 1000 guru regional Semarang, komunitas tersebut melalui Syaiful Ulum telah banyak memberikan pencerahan dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat yang merupakan kelanjutan dari Indonesian Pharmaceutical Leadership Forum (IPLF) 2016 di Pekanbaru Riau pada bulan Maret lalu.

Kegiatan berlangsung sejak pagi pukul 06.30 WIB dimulai dengan senam pagi bersama sekitar 30 anak desa Pledokan dengan rentang usia PAUD hingga kelas 6 SD.



Kegiatan selanjutnya yaitu pengenalan perbedaan sampah organic dan anorganik. Tidak hanya mengenalkan saja, tapi kami juga mengajak adik-adik turun langsung dalam membersihkan lingkungan desa dari sampah yang langsung dipisahkan antara sampah organik dengan anorganik. Sampah yang telah terkumpul kemudian nantinya akan di olah menjadi kompos atau biogas teruntuk sampah organik, dan untuk sampah anorganik akan di daur ulang menjadi barang yang lebih berguna.
Pukul 07.30 WIB aksi bersih-bersih lingkungan desa telah selesai kemudian dilanjutkan dengan kegiatan cuci tangan bersama.





Setelah cuci tangan bersama, kegiatan dilanjutkan dengan belajar bersama. Dengan konsep Study have fun, adik-adik tersebut di bagi dalam beberapa kelompok kecil untuk mempermudahkan dalam pembelajaran. Diantara pelajaran tentang membaca, menulis, dan berhitung (calistung) kami juga menyisipkan beberapa permainan sederhana agar suasana belajar tetap serius namun santai.






Proses pembelajaran selama kurang lebih satu setengah jam tersebut akhirnya dilanjutkan dengan bermain bersama, kami bermain sebuah permainan “benteng” yaitu permainan dimana kita harus menjaga sebuah benteng kita dari gangguan dari luar atau lawan kita, namun tidak hanya bertahan permainan ini sekaligus mengajarkan strategi dalam menyerang untuk bisa menembus kepertahanan lawan. “benteng” merupakan permainan sederhana yang mengajarkan untuk bertahan sekaligus menyerang.
“Antusias dari para siswa perpustakaan Uplik lah yang menambah semangat kami dalam mengajarkan pelajaran non formal pada mereka, bahkan mereka rela berjalan ratusan meter dari rumah mereka menuju perpustakaan Uplik.” kata salah satu volunteer kegiatan FAJAR.
 



Kegiatan FAJAR sendiri terdiri dari 3 rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan pada tangal 1, 15, dan 29 Mei dengan harapan semoga adik-adik siswa sanggar baca Uplik mampu membaca, menulis, berhitung dengan lancar serta mampu mengembangkan potensi softskill mereka dengan memanfaatkan kondisi lingkungan, salah satunya dengan mengubah sampah menjadi barang yang lebih berguna
“Desa Pledokan sangat terbuka untuk kegiatan seperti ini, bahkan jika bisa, Desa Pledokan siap apabila ingin di jadikan desa Farmasi, karena kita banyak memiliki tanaman obat keluarga (toga) namun kita nggak tau bagaimana cara mengolahnya serta khasiatnya” kata kang Walji kepada kami. Kata-kata kang Walji tersebut menjadi sebuah harapan serta menjadi target jangka panjang kami untuk mewujudkan sebuah desa Farmasi.

“Project FAJAAR…... Farmasi Mengajar, Distrik Semarang”